Sabtu, 17 Desember 2016

Bahagianya memilikimu Bunda



Bahagianya memilikimu bunda



 

Ibu merupakan sosok yang dibanggakan dan sangat dihormati oleh anak. Tidak terkecuali ibu dari dua anak ini yang lahir pada 16 Mei 1972. Ibunda yang bernama lengkap Sulis lahir di Blora, 16 Mei 1972. Ibunda memulai jenjang pendidikannya dari  SDN Pulo hingga lulus. Ibunda hanya lulusan SD. Setelah selesai bersekolah Ibunda memutuskan untuk bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga.
Dua puluh satu tahun yang lalu Ibunda memutuskan untuk menikah dengan Sumanto (suaminya sekarang) dan kini mereka memiliki dua orang anak. Ibunda sangat ulet dalam menjalankan pekerjaannya sebagai Pembantu Rumah Tangga hingga saat ini. dengan keuletannya tersebut Ibunda bisa menyekolahkan anaknya yang pertama sampai bangku kuliah. Tidak hanya anak pertamanya namun anak keduanya sedang mengenyam bangku SD (Sekolah Dasar). Hal ini membuktikan bahwa tidak hanya orang-orang tertentu yang bisa bersekolah, namun karena keuletannya maka anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan tersebut.
Motivasi Ibunda yaitu “Sekarang hidup susah,nanti kedepannya enak”. Itulah motivasi dan prinsip yang dimiliki Ibunda. Dengan motivasi tersebut Ibunda patut diacungi jempol, karena begitu banyak halangan dan rintangan dalam hidupnya. Tujuan utama Ibunda yaitu demi anak-anaknya untuk hidup enak kedepannya.
Kehidupannya yang sekarang sebagai Pembantu Rumah Tangga dilakukan hanya demi membiayai anak-anaknya bersekolah agar anak-anaknya lebih baik dari dirinya.
Disisi lain yang Ibunda sangat giat dalam bekerja, Ibunda juga tidak melupakan kewajibannya sebagai seorang ibu yang wajib membimbing anak-anaknya dirumah. Ibunda paling menekankan kedisiplinan dalam belajar, bekerja, dan sebagainya. Hal ini dilakukannya karena Ibunda mengajarkan bahwa berdoa dan bekerja itu harus seimbang.
Meski kegiatannya di rumah sangat banyak Ibunda tak lupa menasehati anak-anaknya, baik memberi motivasi, saran, kritik dan sebagainya. Kini Ibunda memasuki usia 44 tahun.
            Dari kisah seorang Ibunda terdapat kesan dan pesan. Penulis belajar dari seorang Ibunda yang sangat berpengalaman dalam menjalani hidupnya. Sungguh untuk mencapai sesuatu itu pasti ada pengorbanannya. Ibunda adalah seorang wanita yang telah memperjuangkan hidup dan matinya, agar kami dapat terlahir kedunia ini. Sungguh besar pengorbanan Ibunda yang memberikan segenap jiwanya, hidupnya, kasih sayangnya yang tak akan pernah bisa tergantikan. Tangisan penulis diwaktu kecil bagaikan nyanyian yang merdu baginya. Tengah malam mengganggu tidurnya bukanlah hal yang sulit untuk Ibunda terbangun. Sungguh luar biasa perjuangan Ibunda. Sebagai penulis kami berterima kasih padamu Ibunda untuk semua kebaikanmu.