Bahagianya
memilikimu bunda
Ibu
merupakan sosok yang dibanggakan dan sangat dihormati oleh anak. Tidak
terkecuali ibu dari dua anak ini yang lahir pada 16 Mei 1972. Ibunda yang bernama
lengkap Sulis lahir di Blora, 16 Mei 1972. Ibunda memulai jenjang pendidikannya
dari SDN Pulo hingga lulus. Ibunda hanya lulusan SD. Setelah selesai
bersekolah Ibunda memutuskan untuk bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga.
Dua puluh satu
tahun yang lalu Ibunda memutuskan untuk menikah dengan Sumanto (suaminya
sekarang) dan kini mereka memiliki dua orang anak. Ibunda sangat ulet dalam menjalankan
pekerjaannya sebagai Pembantu Rumah Tangga hingga saat ini. dengan keuletannya
tersebut Ibunda bisa menyekolahkan anaknya yang pertama sampai bangku kuliah.
Tidak hanya anak pertamanya namun anak keduanya sedang mengenyam bangku SD
(Sekolah Dasar). Hal ini membuktikan bahwa tidak hanya orang-orang tertentu
yang bisa bersekolah, namun karena keuletannya maka anak-anaknya bisa mengenyam
pendidikan tersebut.
Motivasi
Ibunda yaitu “Sekarang hidup susah,nanti kedepannya enak”. Itulah motivasi dan
prinsip yang dimiliki Ibunda. Dengan motivasi tersebut Ibunda patut diacungi
jempol, karena begitu banyak halangan dan rintangan dalam hidupnya. Tujuan
utama Ibunda yaitu demi anak-anaknya untuk hidup enak kedepannya.
Kehidupannya yang sekarang sebagai Pembantu Rumah Tangga dilakukan hanya
demi membiayai anak-anaknya bersekolah agar anak-anaknya lebih baik dari
dirinya.
Disisi lain yang Ibunda sangat giat dalam bekerja, Ibunda juga tidak
melupakan kewajibannya sebagai seorang ibu yang wajib membimbing anak-anaknya
dirumah. Ibunda paling menekankan kedisiplinan dalam belajar, bekerja, dan
sebagainya. Hal ini dilakukannya karena Ibunda mengajarkan bahwa berdoa dan
bekerja itu harus seimbang.
Meski
kegiatannya di rumah sangat banyak Ibunda tak lupa menasehati anak-anaknya,
baik memberi motivasi, saran, kritik dan sebagainya. Kini Ibunda memasuki usia
44 tahun.
Dari
kisah seorang Ibunda terdapat kesan dan pesan. Penulis belajar dari seorang
Ibunda yang sangat berpengalaman dalam menjalani hidupnya. Sungguh untuk
mencapai sesuatu itu pasti ada pengorbanannya. Ibunda adalah seorang wanita
yang telah memperjuangkan hidup dan matinya, agar kami dapat terlahir kedunia
ini. Sungguh besar pengorbanan Ibunda yang memberikan segenap jiwanya,
hidupnya, kasih sayangnya yang tak akan pernah bisa tergantikan. Tangisan
penulis diwaktu kecil bagaikan nyanyian yang merdu baginya. Tengah malam
mengganggu tidurnya bukanlah hal yang sulit untuk Ibunda terbangun. Sungguh
luar biasa perjuangan Ibunda. Sebagai penulis kami berterima kasih padamu
Ibunda untuk semua kebaikanmu.